Kamis, 27 November 2008

Bailout Lagi

Perbankan, sama seperti usaha-usaha lainnya di Indonesia, dan termasuk juga individu-individu yang bekerja, membayar pajak kepada pemerintah.

Namun ada satu hal yang aneh tentang perbankan, yaitu: berbeda dengan usaha yang lain atau individu pembayar pajak, perbankan memiliki penyelamat terakhir, yaitu bank sentral.

Kalau saya menjual eskrim dan karena suatu alasan usaha eskrim saya gagal, saya tidak bisa pergi ke bank sentral dan minta dia menyuntik dana segar kepada saya, dan juga tidak bisa memaksa pembayar pajak lain di negeri ini untuk menyumbangkan uang kepada saya agar hutang-hutang perusahaan eskrim saya bisa dibayarkan. Di hari-hari baik, ketika usaha saya menghasilkan keuntungan, saya mengambil keuntungan itu sebagai milik saya yang sah, dan membayar pajak sesuai peraturan yang ada. Di hari-hari buruk, bila usaha saya gagal, sayalah yang menanggung akibatnya, tidak ada yang menyelamatkan saya.

Namun kalau bank yang mengalami masalah, selalu ada yang menyelamatkan dia. Masalahnya adalah di hari-hari baik, pemilik bank mengambil semua keuntungan untuk mereka sendiri, dan membayar pajak tidak lebih banyak dari usaha lain apapun. Tetapi mengapa di hari-hari buruk, kelompok ini senantiasa mendapatkan fasilitas tambahan? Apa untungnya bagi pemerintah untuk membiarkan kelompok ini eksis? Kalau pemerintah harus membailout perbankan, mengapa tidak mengambilalih saja semua bank-bank swasta dan mengambil semua keuntungan di hari-hari baik mereka?

Saya pernah membaca sebuah artikel, seorang bankir pernah mengatakan, "Penciptaan uang adalah urusan perbankan, dan pemerintah jangan ikut campur tangan di dalamnya."

Dasar parasit, seharusnya pemerintah bisa membalasnya, "Penciptaan uang adalah urusan pemerintah, banklah yang seharusnya jangan ikut campur tangan di dalamnya."

1 komentar:

SUWANDI ROBBY mengatakan...

BERITA BAIK BERITA BAIK

Halo semuanya, saya SUWANDI dari indonesia. Saya menyarankan Anda semua di sini untuk tidak mengajukan pinjaman di mana-mana untuk perusahaan atau pemberi pinjaman di halaman web ini, sebagian besar perusahaan di sini adalah tipuan, penipuan dan penipuan, dan juga beberapa testimonial di sini salah, mereka adalah orang yang sama. Karena itu, tolong berhati-hatilah untuk tidak menjadi persekutuan mangsa Indonesia. Saya ditipu empat kali kira-kira Rp 200.000.000 untuk biaya registrasi, biaya transfer, bea cukai dan biaya asuransi, setelah pembayaran ini saya tidak mendapatkan pinjaman saya, tapi mereka meminta saya untuk membayar berkali-kali. Ini akan menarik minat Anda untuk mengetahui ada undang-undang tentang pembiayaan undang-undang atau peraturan dewan ini untuk mendapatkan pinjaman dari undang-undang pemberi pinjaman atau perusahaan mana pun. Saya bersyukur bahwa saya menerima pinjaman cepat sebanyak $ 250.000 dari perusahaan yang diperkenalkan teman saya Achmad Halima. Perusahaan pinjaman yang dapat dipercaya dan dapat dipercaya (ALEXANDER ROBERT). Mereka sekarang menjadi perusahaan terbesar di AS, Eropa dan seluruh Asia. Misi dan komitmen Anda kepada Alexander's Loan Company didedikasikan untuk meringankan impian Anda dan membantu kita semua yang telah ditipu dan ditipu dalam proses mendapatkan pinjaman segera, memberi Anda keramahan kelas dunia. Perusahaan Pinjaman Alexander atau pemberi pinjaman pinjaman tahu apa yang seharusnya ada di sepatu Anda dan mereka berusaha keras untuk tidak melupakan perasaan itu. Mereka akan mendapatkan kepercayaan Anda dengan mengkomunikasikan kepada Anda informasi yang perlu Anda ketahui, jika Anda perlu mengetahui dan hak untuk menawarkan pinjaman (pedagang pribadi atau pinjaman) dan layanan keuangan.

Saya sangat mengabdikan diri untuk membantu negara saya mendapatkan pinjaman dari penipuan dan segera, e-mail saya (suwandirobby01@gmail.com) atau (achmadhalima@gmail.com)

Hubungi saya atau (alexanderrobertloan@gmail.com) untuk informasi lebih lanjut, saya bersedia membantu. Tuhan memberkati kalian semua.