Kamis, 30 April 2009

Debt Based Money System (Part 2)

Dalam debt based money system, sumber energi baru sistem adalah penciptaan hutang baru. Sedangkan penyebab habisnya stok energi adalah karena pembayaran hutang lama beserta bunganya.

Bayangkan sebuah balon tanpa tutup… Udara akan terus berhembus keluar… Untuk mempertahankan eksistensi balon ini, harus ada yang meniup udara baru ke dalamnya… Inilah sistem keuangan yang kita anut.

No Air No Money

Interest (Bunga)?

Ini memaksakan udara yang perlu ditiup ke dalam balon harus lebih besar daripada udara yang berhembus keluar. Ukuran balon perlahan-lahan harus terus membesar, agar bunga bisa dibayarkan.

Anda, sebagai sebuah komunitas, boleh meminta berapapun uang yang Anda inginkan. Majikan Anda (Bank), akan memberikannya kepada Anda.

Majikan Anda akan menghalalkan segala cara untuk membantu Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan… Selama Anda sanggup membayar lebih daripada yang mereka berikan.

Anda meminta 1 milyar, Anda akan mendapatkan 1 milyar…
Anda meminta 1 trilyun, Anda akan mendapatkan 1 trilyun…

Bank memberikan Anda 1 milyar, Bank akan mendapatkan 1 milyar… + 10%...
Bank memberikan Anda 1 trilyun, Bank akan mendapatkan 1 trilyun… + 10%...

Darimana datangnya 10% ini? Seseorang di samping Anda, seseorang di planet ini, baik Anda kenal atau tidak, harus menciptakannya untuk Anda…

Seseorang akan meminta bank memproduksi uang, dan Anda harus mendapatkan uang itu dari tangan dia, dan kemudian membayar 10% bunga kepada bank sesuai “peraturan” yang ada.

Bagaimana kalau seseorang itu tidak eksis?

Hehe… Pertama… Majikan Anda tidak akan mendapatkan apa yang dia butuhkan (bunga). Dan dengan demikian, tidak ada alasan bagi dia untuk memberikan kepada Anda apa yang Anda inginkan…

Jangan lupa, aturan permainan ini adalah Majikan akan memberikan berapapun uang yang Anda inginkan… Selama dan hanya selama Anda sanggup membayar lebih daripada yang Anda dapatkan…

Kedua, uang-uang yang eksis sebelumnya di tangan kalian akan perlahan-lahan kembali ke tangan Majikan, sesuai jadwal perjanjian pembayaran hutang pokok lama dan bunganya… Suplai uang bukan saja tidak bertambah, bukan hanya akan stagnan, tetapi akan terus menurun…

Uang sewa tetap harus dibayar kawan…. Ingat status Anda… Anda semua hanyalah penyewa… (1) & (2)

Setiap sen uang yang eksis, eksis karena telah diajukan untuk tujuan tertentu. Tidak peduli untuk tujuan yang baik atau jahat, tidak peduli untuk tujuan yang penting ataupun tidak penting, uang yang telah eksis mewakili sebuah keinginan dan standar hidup yang telah terpenuhi oleh Anda-Anda yang telah memintanya sebelumnya…

Dan kalau uang-uang itu menghilang (udara balon yang berhembus keluar dan tidak kembali lagi), Anda akan kehilangan medium untuk membayar keinginan-keinginan dan standar hidup yang Anda nikmati sebelumnya…

Poops…

Anda harus membayar lebih daripada yang Anda dapatkan, hanya ketika itulah Majikan akan memberikan apa yang Anda inginkan (uang). Sistem ini mengharuskan demikian… Tidak ada hal yang lebih buruk daripada kontraksi kredit dalam sistem ini.

Volume kredit (uang) harus bertambah, harus! Bila tidak bagaimana mempertahankan eksistensi kalian semuanya? Inflasi bukanlah sebuah pilihan, inflasi adalah sebuah keharusan. Inflate or die my dear...

Kontraksi perdagangan dan turunnya GDP sebuah negara, adalah berita buruk bagi sistem ini. Bankir (Majikan) khawatir… Bukan karena mereka peduli pada Anda semuanya, tetapi karena mereka tahu turunnya aktifitas perdagangan akan membuat Anda tidak sanggup membayar lebih daripada yang telah Anda dapatkan dari mereka sebelumnya.

Tanpa Anda sanggup mengajukan kredit baru 10% lebih banyak per tahun, bagaimana Anda sanggup mempertahankan suplai uang di masyarakat Anda sambil membayar 10% kepada Majikan Anda?

Anda paham?



Bank-bank yang sekarat tidak bisa diselamatkan oleh siapapun selain Anda. Bila Anda tidak ingin bank-bank berjatuhan, maka peraslah otakmu, peraslah keringatmu, dan berusahalah agar Anda selalu mampu mencari jalan untuk membayar lebih daripada yang Anda dapatkan.

This is the rule of the game.

Tidak masalah Anda sadar atau tidak, tidak masalah Anda bisa mengimajinasikan ini atau tidak, kita semua adalah bagian dari sebuah skema piramida raksasa. Kita semua adalah sub-sub-sub-sub sistem dari skema yang sama.

Orang-orang yang membayar kita ada di level atas, dan orang-orang yang kita tanggungi ada di level bawah. Masing-masing membentuk mini-piramida dalam skema piramida raksasa yang sama.

Di puncak dari piramida ini, berdiri Majikan kita yang sesungguhnya, yang bila tanpa produk yang dia produksikan (uang), maka keseluruhan peradaban manusia akan macet dan tidak bisa berkembang ke mana-mana.


Semakin Anda mengambil lebih dari yang Anda berikan, semakin Anda mendekati level atas…

Semakin Anda membayar lebih dari yang Anda dapatkan, semakin Anda mendekati level bawah…

Sejumlah bank besar internasional boleh ditutup, dan tidak seperti yang Anda sangka, ini benar-benar tidak bermasalah bagi sang Majikan di level Top of the Top. Akumulasi asset riil mereka salama ratusan tahun ini jauh lebih besar daripada yang Anda tahu.

Bank, hanyalah sebuah institusi perantara antara kebutuhan manusia dengan uang yang mereka inginkan. Tetapi bukan uang yang sebenarnya manusia butuhkan, tetapi hal-hal yang bisa dibeli dengan uang itulah yang sebenarnya kita cari.

Makanan, pakaian, tanah / real estate, pendidikan, kesehatan, media informasi, industri hiburan, transportasi, sumber energi, dll… That’s the real wealth my friend…

Berita-berita yang Anda baca di koran dan nonton di TV adalah upaya-upaya terakhir, baik dari Majikan Anda (Bank), ataupun pembantu mereka (pemerintah) untuk mendorong Anda, agar Anda meminta dan membayar lebih daripada yang Anda minta…

Dan kalau setelah upaya-upaya mereka, Anda masih tidak sanggup juga membayar lebih daripada yang Anda dapatkan…. Permainan ini akan diakhiri. Hidup Anda semua sudah tidak bermanfaat lagi bagi sistem ini.

Kecuali kalau secara ajaib Majikan Anda memutuskan bahwa membagi-bagikan kekayaan mereka kepada Anda semuanya untuk bertahan hidup adalah gagasan yang lebih baik… Hehe…

Anda semua… Akan dipaksa mendapatkan sebuah pelajaran hebat tentang sifat manusia di tahun-tahun mendatang… Pelajaran tentang apa artinya “semua orang (& sistem) harus makan”.

YOU WILL NOT ENJOY THIS LESSON…

... Kecuali kalau Anda, dan milyaran manusia sub-sistem piramida malang lain yang ada... Secara luar biasa ajaib sanggup mengganti aturan main sistem ini sebelum hari penghakiman itu tiba… Sebuah sistem yang balonnya tidak membutuhkan Anda semua untuk terus bergantian meniup udara lebih banyak lagi ke dalamnya…

Jumat, 24 April 2009

Everything is ok.... Until it isn't

Saya tidak tahu kata-kata apa yang harus diucapkan agar Anda bisa memahami maksud saya "Di Ambang Kehancuran Terbesar Ekonomi," baik di buku maupun di judul artikel yang saya tulis sebelumnya.

Bank yang insolvent adalah bank yang bangkrut, artinya uang para nasabahnya sebenarnya sudah menguap di tengah udara... Kalau Anda bisa membayangkan situasi ini, Anda mungkin baru akan paham segenting apa situasi dunia sebenarnya.

(Memang, pusat gempa bukan di negara kita, tetapi keterkaitan ekonomi antar negara sudah sangat kuat. Apapun guncangan yang terjadi di negara-negara besar akan dirasakan juga oleh yang lain).

Anyway, mungkin tidak adil orang-orang seperti saya terus-menerus memaki pemerintahan berbagai negara, bankir internasional, dan mainstream media di dunia. Ada saatnya juga mengucapkan selamat dan terima kasih kepada mereka. Berkat propaganda dan kebohongan terang-terangan mereka mengenai apa yang sedang terjadi, setidaknya dunia finansial (di Amerika dan sejumlah negara di Uni Eropa) belum "kiamat" sampai hari ini. (Contoh berita analisa penipuan publik)


Terlepas dari apakah kebohongan yang mereka lakukan benar atau tidak, setidaknya mereka sudah berhasil menunda tibanya hari penderitaan raksasa kepada publiknya.

Saran saya, persiapkan diri Anda secepat yang Anda bisa. Tidak ada yang bisa memberitahu kepada Anda secara pasti kapan sistem keuangan dunia akan collapse, tetapi satu hal yang bisa Anda yakini adalah tidak ada ruginya mengantisipasi lebih awal.

Bencana bisa datang tanpa pemberitahuan.

Good luck!

Note:
Informasi yang beredar, akhir musim panas ini (Juli - Agustus) pemerintah Amerika akan mulai default / gagal bayar atas treasury & municipal bond mereka.


Kamis, 16 April 2009

Hak Pemerintah Untuk Mencetak Uang

Pemilu barusan berlalu… Berita-berita konyol mulai muncul di koran tentang perilaku aneh beberapa caleg malang yang gagal mendapatkan suara. Para caleg, yang menghabiskan banyak uang untuk mencetak poster, spanduk, dan kolom iklan di koran, berharap uang “investasi”nya kembali. Tapi sayang, harapan tidak selalu sama dengan kenyataan.

Di poster, spanduk, dan iklan mereka, mereka menggambarkan diri mereka dengan berbagai kosakata yang mereka harap agak khusus, seperti : jujur… cerdas… anti korupsi… nasionalis… religius… sayang rakyat… dan bla bla bla lainnya.

Sedangkan, bagi yang berhasil memenangkan suara, belum resmi terpilih / dilantik saja, orang-orang ini sudah sibuk dengan koalisi antar partai, alias ciri-ciri khusus yang mereka jual saat kampanye harus dikompromikan dengan ciri-ciri khusus anggota dewan yang lain.

Ibarat keluarga Anda membeli tiket tour dengan travel A untuk berlibur ke Bali, keluarga tetangga Anda membeli tiker tour dengan travel B untuk berlibur ke Surabaya, tetapi A dan B berkoalisi tanpa izin kalian dan memutuskan untuk membawa kalian 2 berkeluarga untuk berlibur ke Lombok. Hehe...

Saya tidak ikut memilih, karena saya tidak percaya dengan orang-orang itu. Orang yang tidak mengetahui penyebab masalah tidak bisa menyelesaikan masalah. Dokter yang tidak bisa mendiagnosa penyakit pasiennya tidak bisa memberikan obat kepada pasiennya.

Apakah tidak memilih lantas adalah hal yang lebih baik? Saya tidak tahu… Yang saya tahu hanya saya tidak mempercayai calon-calon yang ada. Saya tidak sanggup pergi ke TPS dan mencontreng nama-nama mereka.

Transkrip terbaik mengenai sistem “demokrasi” yang sedang kita “nikmati” mungkin adalah Protocols of Zion. Wakil rakyat yang tidak kompeten, antara idiot dan moron, antara setan dan iblis, pilih salah satu.

Berbagai masalah sosial-ekonomi-politik-budaya-dll di dunia ini, sudah berada di titik di mana solusi apapun yang coba Anda tawarkan, tidak mungkin lagi diaplikasikan tanpa menciptakan pertengkaran besar. Ini adalah bagian dari Divide & Conguer.

Bela A salah, bela B juga salah.
Ke kiri salah, ke kanan juga salah.
Mengkritik pemerintah salah, tidak mengkritik juga salah.

Semua masalah dimulai dari uang kawan…

Debt based money system membutuhkan debt (hutang) sebagai sumber energi. Kalau Anda tidak bisa membayangkan efek kurangnya hutang terhadap sistem ini, bayangkan saja seseorang yang hanya bisa memakan sepotong roti kecil + segelas air putih setiap hari… Hari demi hari, dia akan semakin kurus… Sampai dia kekurangan gizi dan akhirnya mati.

Tunggu… Kan pemerintah berbagai negara sedang sibuk dengan paket stimulus mereka, situasi sebentar lagi pasti akan membaik, bukan begitu?

Stimulus dibiayai dengan berbagai cara (beda negara beda kondisi):

Yang memiliki tabungan akan menstimulir perekonomian dengan tabungan…

Yang tidak memiliki tabungan akan menstimulir dengan uang pinjaman (hutang)…

Yang tidak sanggup meminjam (surat hutang tidak laku) akan menstimulir dengan monetisasi hutang (uang baru, dibayar kembali secara perlahan-lahan dalam bentuk pajak di tahun-tahun mendatang)…

Mengapa begitu? Ini adalah upaya terakhir untuk memompa debt (hutang) dalam debt based money system. Efek runtuhnya hutang konsumen (kredit) dikurangi dengan meningkatkan hutang pemerintah. Replacing private debts with public debts…

Bagi Anda yang mulai memahami mekanika penciptaan uang, stimulus seperti ini adalah bukti paling kuat tidak ada penguasa negara manapun yang berani menantang debt based money system!

Isu paling penting mengenai sistem penciptaan uang dunia adalah bolehkan pemerintah mencetak uang sebagai debit, bukan sebagai hutang kepada siapapun?

Money as public creation (government)
Vs
Money as private creation (banks)

Propaganda paling sukses di dunia mengenai sistem penciptaan uang mungkin adalah bahwa penciptaan uang tidak boleh diserahkan kepada pemerintah! Untuk itulah sebenarnya saya mempromosikan buku The Lost Science of Money kepada Anda sebelumnya.

Dulunya, saya juga mempercayai konsep negara mencetak uang sesuka hati sampai saya sadar kalau negara memang bisa mencetak uang begitu gampang seperti yang sering dikatakan orang, mereka tidak perlu menerbitkan begitu banyak jenis surat hutang lagi.

Pemerintah tidak bisa dipercaya? Lantas bankir swasta bisa??? Kalau bisa, mengapa tidak ada satu generasi (± 25 tahun) pun yang berlalu tanpa krisis ekonomi?

Pemerintah berkolaborasi dengan bankir? Ya dan tidak, tergantung makna pemerintah bagi Anda. Kalau Anda berpikir pemerintah selama ini adalah sebuah institusi yang independen, bukan institusi turunan dari kekuatan finansial, maka iya, ada kolaborasi. Tapi kalau Anda bisa melihat bahwa pemerintahan berbagai negara hanyalah puppet dari kekuatan finansial, maka tidak, tidak ada kolaborasi. The Money Power has been in charge, they always are!

Kapitalisme dan Sosialisme adalah hal yang sama, kalau Anda bisa melihat siapa pengendali kekuasaan yang sebenarnya.

Sebagai gambaran untuk Anda, disederhanakan, suplai uang sekarang adalah begini…

Pemerintah X menerbitkan surat HUTANG sejumlah $1 juta. $1 juta ini kemudian dibelanjakan dalam proyek / pekerjaan pemerintah. Orang-orang yang mendapatkan $1 juta ini lalu membelanjakan uang-uang ini dalam masyarakat.

Masyarakat yang mendapatkan uang ini, menabungkan sebagian uang tersebut ke bank. Bank menjadikan uang ini + modal mereka sebagai basis untuk menciptakan kredit (hutang) baru kepada masyarakat yang lain (konsumen). Volume kredit yang tercipta adalah berkali-kali lipat dari uang yang ada (fractional reserved system).

Kredit memang bukan uang, tetapi kredit memiliki fungsi yang sama dengan uang.

Penyebab bank bisa mendapatkan masalah (walaupun mereka memiliki hak untuk menciptakan kredit) adalah karena tidak ada yang bisa memastikan apakah orang-orang yang mengajukan kredit kepada perbankan akan memenuhi janji untuk melunasi hutang mereka, dan tidak ada juga yang bisa memastikan jaminan (kolateral) yang diberikan sebagai dasar pinjaman tidak akan mengalami penurunan nilai.

Bila kerugian dari kredit yang mereka ciptakan lebih besar dari modal mereka, modal akan menjadi negatif (insolvent), bank pun bangkrut. Orang-orang yang mengira mereka memiliki uang di bank baru kemudian sadar bahwa uang di rekening mereka sudah menguap di tengah udara. Poops… Hilang.

"Kredit bisa dianggap = uang, selama krediturnya masih solvent"

Surat hutang pemerintah ada bunganya… Hutang konsumen juga ada bunganya…

Sumber pendapatan yang lain dari pemerintah??
• Pajak
• Pendapatan dari perusahaan negara

Yang membayar pajak adalah rakyat negara bersangkutan, yang memberi pendapatan kepada perusahaan negara juga adalah rakyat negara bersangkutan (kecuali kalau penjualan perusahaan negara itu 100% ekspor). Jadi ujung-ujungnya yang membiayai nyaris semua pembayaran hutang pokok dan bunga pinjaman adalah rakyat negara bersangkutan…

Skema ini tidak ada hubungannya dengan medium apa yang dijadikan uang… Emas, perak, perunggu, tembaga, kertas, elektronik… Semuanya berakhir dengan cara yang sama…

Pinjam X bayar X, plus bunga X…
Pinjam Y bayar Y, plus bunga Y…

Pinjam Z bayar Z, plus bunga Z…

Gold standard?? Kawan, kalau uang selama ratusan tahun ini masih adalah koin emas fisik, saya ragu Anda akan melihat pertambahan populasi seperti ini...

Semua ekspansi aktifitas perdagangan, industri, dan teknologi dibiayai oleh pertumbuhan masif suplai uang yang ada... Kalau emas fisik adalah uang, peradaban dunia pada 2009 ini tidak akan seperti yang sedang Anda lihat lagi... & Anda kemungkinan tidak akan duduk di depan komputer dan membaca blog seperti sekarang...


Colonial Scripts & Greenback

Berita buruk mengenai colonial script dan greenback mungkin tidak perlu Anda dengar dari saya, ada banyak artikel di internet yang menceritakannya. Dua-duanya gagal karena over supply (dicetak terlalu banyak).

Tapi 1 hal yang perlu Anda ketahui adalah, yang memalsukan uang kertas ini bukanlah pemerintah. Dua-duanya dipalsukan secara masif oleh kekuatan finansial di London untuk mengembalikan pengendalian Amerika ke tangan bankir internasional di Inggris.

“Dalam jangka panjang, siapa yang mengendalikan suplai uang sebuah negara, dialah yang mengendalikan negara tersebut”

Untuk mengendalikan suplai uang Amerika, bankir internasional (Rothschild cs) harus mengembalikan medium uang yang mereka kuasai (emas) sebagai uang di Amerika. Uang kertas harus diganti dengan uang emas!

… Hari ini, tentu saja, kebutuhan bagi mereka untuk kembali ke emas sebagai uang sudah tidak ada, karena yang memonopoli uang kertas (bank note) pun adalah mereka sendiri. Dua-duanya sudah dalam kontrol mereka. Manfaat terbesar kampanye emas di internet adalah untuk menjual emas di harga setinggi-tingginya kepada orang-orang yang sanggup membeli.

Siapa pemilik bisnis pertambangan utama emas dunia? Bank-bank mana yang membiayai (memberikan kredit kerja) kepada perusahaan-perusahaan pertambangan utama dunia? Coba research-lah sendiri…

Dan kalaupun secara ajaib dunia kembali lagi ke gold standard (fractional reserved gold standard!), kekuatan yang samalah yang masih akan menjadi bankir dan menciptakan kredit kepada manusia-manusia yang ada.

Sedikit lucu melihat kampanye anti produk Amerika, anti Israel, anti Zionis, dan produk-produk yang lain, begitu gampang bagi sebagian orang untuk menyampaikan ide memboikot KFC, McDonald, Coca-Cola, dll, saya penasaran kapan orang-orang yang sama akan berpikir untuk melancarkan kampanye memboikot emas?

Membeli emas adalah tindakan perlawanan terhadap bankir internasional?? Hehe…

Harga emas boleh naik boleh turun, dan itu tidak akan mengubah kenyataan bahwa proses penciptaan uang masih harus datang dari aplikasi kredit kepada perbankan!

Harga emas meroket?? Ya, itu akan membuat orang-orang yang menyimpan emas untuk bertambah kaya, tetapi demikian juga dengan para Money Masters, mereka juga akan bertambah kaya! Jauh melebihi kita.

Gampang mencari berita bank sentral menjual cadangan emas mereka untuk "menekan" harga... Yang tidak gampang adalah mencari berita siapa yang sedang membeli! Who is the last buyer??

Mereka-mereka yang berdebat bahwa kembali ke emas akan menyelesaikan masalah, bahwa “fiat” money (kertas) adalah hasil kreasi iblis… tidak tahu siapa yang sedang menjadi BOS…

Apa sebenarnya colonial script & greenback?

Bayangkan $1 juta pada contoh di atas… $1 juta itu adalah uang, bukan kredit! $1 juta itu akan eksis secara permanen di masyarakat tanpa bunga, dan tidak perlu dikembalikan kepada siapapun.

Itu adalah uang, sebagai alat tukar (medium of exchange) di masyarakat. Berbeda dengan kredit / IOU (promise to pay money), colonial script & greenback adalah the money itself!

Adalah hak dan kewajiban dari pemerintah untuk mencetak uang dan mengedarkannya untuk digunakan oleh komunitas yang mereka wakili. Mereka tidak perlu untuk menjerumuskan diri mereka ke jurang hutang sejak awal.

Pemerintah tidak bisa dipercaya? Baik, kalau demikian buatlah sistem di mana departemen yang menciptakan suplai uang harus bisa dikontrol oleh publik dengan memaparkan data yang transparan.

Masih tidak bisa dipercaya? Lantas itu otomatis berarti perbankan swasta lebih bisa dipercaya? Perbankan swasta pasti lebih jujur dibanding pemerintah?? Come on...

Setiap kali ada krisis, perbankan swasta meminta tolong kepada pemerintah (rakyat). Di hari-hari baik, semua keuntungan adalah milik mereka, di hari-hari buruk, semua kerugian akan dibagi rata dengan rakyat negara bersangkutan... Sungguh model bisnis yang sempurna.

Kalau pemerintah bisa menolong mereka, mengapa tidak sejak awal mengambil alih mandat penciptaan uang dari mereka saja?

Mengapa?? Karena PUBLIK, cukup bodoh untuk menerimanya!

Ini ada 2 contoh link tentang skema penciptaan uang yang lain, yang satu dari Richard Cook, yang satu dari Ellen Brown, kalau ada waktu silahkan baca lebih lanjut di link mereka.


Note:
(Saya tidak mengatakan semua orang yang mempromosikan emas sebagai uang adalah antek Money Masters, saya hanya merasa sejumlah besar dari mereka adalah korban propaganda populer bahwa emas adalah uang "sejati." Dunia ini tidak ada uang sejati. ALL MONEY IS FIAT BY DECREE)

Kamis, 02 April 2009

6,7 Milyar Demand

Saya lupa judulnya apa, dari sebuah film yang menceritakan tentang kisah seorang God Father (Mafia), seorang God Father di masa tuanya melakukan percakapan yang kurang lebih seperti ini kepada seorang pembantunya:

GF : Dik, kamu tahu mengapa dunia ini begitu kacau?

PBT : Hm… Nggak tahu Tuan.

GF : Dunia ini begitu kacau… Saya rasa karena semua manusia harus makan…

Awalnya saya tidak menganggap serius kata-kata ini, tetapi dengan bertambahnya umur, semakin lama saya menjalani hidup, semakin saya merasa kalimat itu ternyata ada benarnya.

Keseluruhan unit kehidupan di alam semesta, atau setidaknya di bumi, membutuhkan sumber energi untuk bertahan hidup. Semuanya harus “memakan” sesuatu. Harus. Karena tanpa suplai energi baru, semua makluk akan musnah.

Ketika Anda pergi keluar dan menatap masyarakat di depan Anda, apa yang Anda lihat kawan?

Ketika Anda menyaksikan anak-anak sekolah merayakan hari kelulusan mereka dari sekolah, ataupun upacara wisuda para mahasiswa/i di Universitas, apa yang Anda lihat kawan?

Atau ketika Anda sedang duduk santai di tempat kerja Anda, sambil melihat orang-orang di lingkungan kerja Anda, entah di kantor, entah di toko, atau mungkin juga di pabrik, apa yang Anda lihat kawan?

Tentu, banyak yang bisa dilihat... Tetapi satu persamaan absolut dari mereka, sama seperti kita sendiri, adalah mereka semua butuh makan. Mereka semua memiliki berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi.

Berikut adalah grafik populasi dunia.

(Karena revolusi industri & teknologi, penemuan sumber energi baru seperti minyak, gas, dsb, dan juga karena ekspansi masif suplai uang, penduduk bumi dan peradaban dunia sanggup bertumbuh secara eksponensial sejak abad ke-19 sampai sekarang)

Kebutuhan (demand) adalah satu hal, kesediaan berbagai sumber daya untuk memenuhi kebutuhan itu (supply) adalah hal yang lain. Bukan karena ada demand, lantas pasti akan ada supply. Dunia ini tidak seperti ini.

Coba lihat sekeliling Anda, perhatikan semua barang-barang yang ada… Lihatlah kawan, barang-barang itu ada di sana bukan karena sulap! Sebuah barang ada di tempat seperti yang sedang Anda lihat karena telah melewati rantai produksi dan distribusi yang sangat-sangat panjang… Sejak rantai produksi dan distribusi semua bahan bakunya, sampai ke rantai produksi dan distribusi produk jadinya.

Demand manusia akan selalu ada, irelevan dengan supply. Manusia hanya bisa terus berjuang dan memproduksi, semoga semua kebutuhan mereka bisa terpenuhi, dan berharap agar semua demand selalu bisa diimbangi oleh supply. Ada yang mengatakan demand pasti selalu sama dengan supply, tetapi itu hanyalah slogan, kedengarannya benar, sampai Anda mengecek ke lapangan... Ada masa-masa di mana demand lebih besar dari supply, dan ada masa-masa di mana demand lebih kecil dari supply.

Kita-kita yang masih asyik berinternet-ria, saya percaya sudah termasuk populasi yang cukup beruntung di antara 6,7 milyar penduduk bumi saat ini. Untuk setiap 1 orang yang bisa bermain internet, mungkin saja ada 1000 orang lainnya yang tidak sanggup menikmatinya, bahkan lebih. Bukan karena mereka tidak menginginkannya (demand), tetapi karena mereka tidak sanggup membayarnya, ataupun karena tidak memiliki kesempatan untuk menikmatinya.

Keseluruhan demand yang ada, dipenuhi oleh semua supplier di planet ini dengan menggunakan berbagai sumber daya alam dan manusia, + sebuah medium pengantara untuk mempermudah transaksi, yang dinamakan dengan UANG.

Jadi jangan menganggap enteng masalah uang kawan… Medium ini sama pentingnya dengan semua elemen-elemen sumber daya lainnya… Agar semua demand, semua kebutuhan dan semua keinginan dari manusia bisa dipenuhi di planet ini.

Kalau Anda telah membaca debt based money system , krisis ekonomi part 1 , part 2 , dan tulisan-tulisan lainnya di sini, Anda seharusnya sudah melihat gambaran umum situasi kita sekarang.

Sama seperti manusia yang membutuhkan makanan sebagai sumber energi, demikian juga dengan system debt based money system. Sistem ini senantiasa membutuhkan debt (hutang) baru sebagai energi, yang bila tanpanya maka keseluruhan sistem ini akan ambruk.

Semua orang di dunia, harus saling bergantian untuk berpartisipasi dalam sistem hutang-berhutang ini. Tanpa hutang, sistem ini ibarat manusia lapar yang tanpa makanan. Tanpa suplai energi, sistem ini akan mati.

Grafik pertumbuhan eksponensial penduduk bumi seperti yang tadi Anda lihat, efek pertumbuhan industri dan teknologi seperti yang sedang kita nikmati, dibiayai sepenuhnya oleh ekspansi suplai uang dunia dalam bentuk kredit sejak ratusan tahun terakhir. Dan sekarang kita mulai melihat tanda-tanda bahwa kemampuan manusia untuk terus berhutang dan memenuhi janji untuk membayarnya sudah berada di ambang limitnya.

Runtuhnya volume hutang adalah runtuhnya suplai energi di debt based money system. Semua barang yang kita nikmati dan pertumbuhan peradaban yang diberikan oleh hutang itu kepada kita akan dibawa pergi ketika hutang itu juga pergi… Ini adalah konsekuensi logis dari sistem yang ada… Seberapa besar potensi kehilangan yang akan dirasakan ya tergantung seberapa besar skala runtuhnya volume hutang ini.

Mengekspansi suplai uang adalah konsekuensi logis dari pertumbuhan…

Tetapi menciptakan uang dalam bentuk kredit (hutang) adalah sebuah pilihan…


6,7 milyar manusia yang butuh makan di dunia, 230 juta penduduk Indonesia yang perutnya lapar 3x sehari, adalah demand. Sedangkan kemampuan untuk men-supply volume kredit yang dibutuhkan agar semua kebutuhan yang diinginkan para demander ini bisa terpenuhi sudah di ambang batas.

Mengapa? Karena suplai uang (kredit) sedang berkurang. Mengapa berkurang? Karena kemampuan konsumen (terutama konsumen utama dunia: publik Amerika) untuk membayar dan mengajukan hutang baru sudah di ambang limit.

Grafik di atas dimulai dari tahun 1970, periode sebelum 1970 semua angka di atas adalah jauh lebih kecil.

Hei tunggu! Krisis apaan ini? Index Dow Jones kan sudah naik, IHSG juga sudah naik, mana ada krisis?!

Hehe… Teruslah berpikir demikian. Satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk meyakinkan mayoritas publik bahwa tidak ada krisis atau krisis akan segera berlalu mungkin adalah kalau koran dan televisi mengatakan demikian.

Yes..! This crisis is over!

Kalau Anda perhatikan situasi akhir-akhir ini (di lapangan nyata, bukan di pasar spekulasi yang nyaris irelevan dengan kehidupan mayoritas orang), ada beberapa jenis manusia / perusahaan sekarang:
* Yang berubah dari untung banyak menjadi untung sedikit
* Yang berubah dari untung sedikit menjadi tidak untung / impas
* Yang berubah dari impas menjadi rugi
* Yang berubah dari rugi menjadi rugi besar dan kemudian bangkrut

+ Sekelompok kecil yang tetap bisa untung besar di era krisis.

Saya tahu dari mana?

Saya tahu dari berita tentang penurunan ekspor di hampir semua negara di planet ini…

Saya tahu dari penurunan omset di hampir semua pabrik dan retailer di kota saya yang saya kenal…

Saya tahu dari belasan ribu operator yang kontraknya tidak diperpanjang oleh pabrik-pabrik di kota saya…

Saya tahu dari logika umum bahwa setelah operator-operator itu kehilangan pekerjaan dan pendapatan mereka, semua rantai belanja berikut yang selama ini mendapatkan uang dari mereka akan kehilangan sejumlah omset pendapatan mereka…

Yang sedang membeli barang dari perusahaan manufaktur sekarang, dan yang sedang membeli stok di pasaran retail adalah mereka yang masih bisa untung ataupun mereka yang tidak untung tetapi masih memiliki TABUNGAN.

Volume stok yang mereka beli sekarang pun menurun cukup jauh dibanding periode sebelumnya. Kalau Anda memperhatikan berita, volume penurunan order secara rata-rata di seluruh dunia sudah mencapai antara 20 - 50%, dan tidak ada tanda-tanda kejatuhan akan segera berakhir, apalagi daya beli publik akan berbalik arah.

Kenyataan bahwa efek krisis belum benar-benar terasa bukan karena tidak ada krisis, tetapi karena cukup banyak orang yang masih memiliki tabungan. Efek krisis ini, baik ekonomi, sosial, maupun militer (moga-moga tidak mengarah ke sini) baru akan Anda lihat setelah manusia-manusia di berbagai tempat mulai habis mengkonsumsi tabungan mereka.

When Goods Don’t Cross The Border, Armies Do!

Saya sebenarnya tidak sedang memberikan prediksi kepada Anda apa yang akan terjadi besok, minggu depan, bulan depan, atau tahun depan. Apa yang coba saya tulis di blog ini hanyalah rangkaian sebab-akibat sebuah kejadian yang menurut saya logis dan wajar.

Demand 6,7 milyar penduduk bumi ini masih ada, yang tidak ada adalah daya beli (purchasing power) dari orang-orang yang sama. Kita semua akan menjadi saksi gejolak uang ini, dan bila saatnya sudah tiba, sebagian dari kita akan menjadi pemangsa terhadap yang lain, dan sebagian lagi akan menjadi termangsa oleh yang lain.

Semua orang harus “makan” kawan… Kita semua harus memperebutkan suplai energi (uang) yang tersisa… Sorry

Debt based money system adalah pilihan kita…

“Apa Yang Kau Tanam, Itulah Yang Kau Tuai”


Atau Anda merasa tidak memilihnya? Anda tidak suka dengan sistem yang ada? Apa benar begitu…?

Tanpa aksi, pikiran Anda tidaklah penting... Silence is acceptance…!

Sedikit tambahan, mana sebab – mana akibat dari sebuah kejadian adalah relatif tergantung perspektif waktu.

Kalau Anda mendengar orang mengatakan bahwa asal – muasal krisis kali ini adalah karena sub-prime mortgage dan taruhan derivatif dengan nilai astronomis, itu mungkin memang benar, kalau dunia yang Anda lihat adalah periode 10 - 20 tahun terakhir.

Atau kalau Anda mendengar orang mengatakan bahwa krisis ini disebabkan oleh dolar-system paska perjanjian Bretton Woods tahun 1944, itu mungkin juga benar, kalau periode yang Anda analisa adalah 65 tahun terakhir.

Atau kalau Anda mendengar bahwa krisis ini diprakarsai oleh para bankir zionis super serakah yang ingin memonopoli semua usaha yang mengendalikan hajat hidup orang banyak , itu mungkin juga benar, kalau dunia yang kita lihat adalah periode 250 - 300 tahun terakhir.

Atau kalau Anda mendengar lagi bahwa krisis ini adalah karena sistem kredit (hutang) sebagai uang yang marak dilakukan para bankir swasta sejak abad ke-15 sebagai asal-muasal krisis, mungkin itu juga benar, kalau perspektif waktu diperpanjang lagi ke masa 600 ratus tahun terakhir.

Atau kalau yang Anda dengar adalah masalah riba, akibat sistem yang meminta lebih daripada yang dia berikan, itu mungkin juga benar, kalau perspektif waktu analisa diperpanjang lagi ke masa 2500 – 3000 tahun.

Anda semua tidak harus setuju ataupun memahami apa yang saya tulis sekarang… Di masa-masa mendatang, akan tiba banyak kesempatan dan kejadian yang akan membantu Anda memahami pelajaran dari kalimat ini…

“Semua makluk (& sistem) butuh makan (sumber energi)…, & Kemampuan alami manusia untuk berhutang dan memenuhi janji untuk membayarnya sudah melewati ambang batas. 6,7 milyar demander malang di planet ini tidak sanggup lagi memberi makan sistem debt based money system ini. "

Dan bagi Anda yang berpikir pemerintahan ini akan menyelamatkan kita, teruskanlah mimpi indah Anda… Pemerintah, sebagai sebuah institusi, juga tidak terlepas dari kenyataan hidup yang sama (butuh “makan”), coba lihat link ini…

Ignorant is a blessing… Until it isn’t...