Maksud artikel ini bukan untuk menakut-nakuti Anda. Apa yang kami tulis di sini hanyalah opini kami tentang apa yang kemungkinan akan terjadi.
Tak ada keraguan kita sedang menuju ke krisis ekonomi raksasa, daya beli penduduk Indonesia akan berkurang drastis dalam bulan-bulan ke depan.
Ada beberapa skenario, dari yang buruk sampai ke yang sangat buruk...
1. Pekerjaan Anda aman, tetapi inflasi sangat tinggi.
atau
2. Anda kehilangan pekerjaan Anda, tetapi harga barang turun sedikit.
atau
3. Anda kehilangan pekerjaan Anda, dan inflasi tetap sangat tinggi (inilah yang terburuk).
Hal-hal yang kami sarankan untuk Anda lakukan mulai sekarang:
* Mulailah menjalin hubungan yang baik dengan tetangga-tetangga Anda. Dalam situasi kacau, warga yang bersatu adalah perlindungan yang terbaik. Tidak ada cukup polisi / tentara untuk melindungi seluruh rakyat negara manapun. Di saat krisis, krimanalitas akan melonjak tinggi.
* Mulailah mengedukasi teman-teman Anda akan masalah yang kita hadapi. Bacalah artikel-artikel di blog ini dari awal, dan baca juga artikel-artikel di website-website lain yang kami lampirkan di sisi kanan blog ini.
* Sediakan cukup bahan pangan dan obat-obatan di rumah Anda, dan berceritalah kepada tetangga Anda supaya mempersiapkan hal yang sama. Barang-barang ada di supermarket atau toko kelontong bukan karena sulap! Mereka ada karena telah melewati proses produksi dan distribusi yang sangat panjang sebelumnya. Bulan-bulan ke depan, kita tidak tahu petani mana yang sedang di ambang pailit, manufaktur mana yang sedang kesulitan dana, bank mana yang tidak sanggup menerbitkan L/C, perusahaan pelayaran mana yang tidak berlayar, dan armada pengangkutan mana yang tidak beroperasi. Ditambah lagi kemungkinan aturan impor-ekspor pemerintah yang gonta-ganti karena kepanikan defisit perdagangan, kita benar-benar tidak akan tahu kapan barang-barang kebutuhan pokok akan mulai hilang di pasaran.
Jangan pernah berasumsi segala sesuatu ada karena sudah semestinya mereka ada! Bukan karena sesuatu ada sekarang, maka dia akan selalu ada sampai selamanya!!
Kalau Anda memiliki tanah, mulailah belajar menanam beberapa bahan pangan. Kalaupun prediksi krisis ini meleset, Anda tetap tidak rugi, yang Anda tanam masih bisa dikonsumsi oleh keluarga Anda atau teman-teman Anda.
Alat-alat elektronik yang bisa dicharge ulang juga pilihan yang baik, jaga-jaga bila kehabisan batere. Bila Anda punya uang berlebih, sumber listrik seperti solar panel bisa membantu mengurangi resiko atas putusnya listrik dari PLN.
Bila memungkinkan, buatlah sumur air di rumah Anda. Mengandalkan air dari PAM akan beresiko, entah mereka mengatakan kehabisan listrik, "kehabisan air", atau harganya yang berlipat ganda.
* Hindari hutang dan jangan berspekulasi di pasar finansial, kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka beli di pasar finansial. Kecuali Anda benar-benar ahli di arena ini, bila tidak jangan melibatkan diri Anda di transaksi ini.
Gunakanlah uang Anda untuk kegiatan produksi riil di masyarakat, kalau tidak ya ditabung saja. Anda bisa mendiversifikasikan tabungan Anda bila Anda khawatir akan ketidakpastian skenario ekonomi yang akan terjadi. Sebagian dalam bentuk cash, sebagian dalam bentuk mata uang negara lain (jangan USD), sebagian dalam bentuk emas, atau kalau Anda punya uang lebih, beli saja tanah pertanian / perkebunan yang sudah eksis di desa / kota domisili Anda.
* Kalau Anda punya anak yang segera akan memilih sekolah.. Dengarkan ini baik-baik! Jangan menghabiskan ratusan juta untuk pendidikan non keahlian! Kami benar-benar tidak paham mengapa ada orang yang bersedia membayar sumbangan perguruan tinggi sampai di atas 50 juta,yang bila ditambah dengan uang kuliah per semester yang juga jutaan rupiah, Anda baru bisa dapat gelar S1 setelah menghabiskan ratusan juta. Untuk S2 dan S3, lebih parah lagi, uang yang diperlukan benar-benar tidak masuk akal. Ketahuilah pekerjaan-pekerjaan yang tersedia untuk mereka hanya memberikan gaji sedikit di atas UMR, kapan baru bisa "balik modal" kalau uang kuliahnya sedemikian mahal?
Kecuali untuk ilmu-ilmu keahlian seperti kedokteran dan teknik, saya benar-benar tidak paham untuk apa menghabiskan uang yang sedemikian besar hari ini untuk "pendidikan" anak Anda.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk anak Anda adalah membantu dia mempelajari keahlian sesuai minatnya di masyarakat. Bahkan seorang tukang perbaiki pipa mampet masih lebih baik dibanding seorang "Master of Business Administration" yang tidak punya pengalaman apa-apa di dunia nyata. Bantulah Anak Anda untuk memasuki dunia kerja sedini mungkin, semakin lama waktu yang dia habiskan di sekolah, semakin susah mencuci otak dia di kemudian hari. Biarkan anak Anda merasakan kerasnya kehidupan di usia muda.
Era pekerjaan "high profile for high educated people" akan menjadi sejarah. Ini prediksi kami, Anda boleh percaya atau tidak.
* Tampaknya usaha-usaha kecil menengah di tengah-tengah komunitas lebih menjanjikan mulai sekarang. Toko-toko high profile di mall-mall mahal mungkin akan menemui kesulitan besar mulai sekarang. Bisnis-bisnis dengan biaya overhead besar akan sulit bertahan. Jadi menjadi retailer dan pedagang kecil di lokasi yang lebih murah akan menjadi trend baru.
* Jaga keharmonisan antar ras / agama di masyarakat Anda. Jangan melibatkan diri dalam pertengkaran berbau SARA. Belajar dari pengalaman masa lalu, selalu akan ada yang mencari kambing hitam atas krisis yang terjadi.
Ingatlah hal ini... Masyarakat yang bersatu adalah perlindungan yang terbaik.
May God bless us.
Tak ada keraguan kita sedang menuju ke krisis ekonomi raksasa, daya beli penduduk Indonesia akan berkurang drastis dalam bulan-bulan ke depan.
Ada beberapa skenario, dari yang buruk sampai ke yang sangat buruk...
1. Pekerjaan Anda aman, tetapi inflasi sangat tinggi.
atau
2. Anda kehilangan pekerjaan Anda, tetapi harga barang turun sedikit.
atau
3. Anda kehilangan pekerjaan Anda, dan inflasi tetap sangat tinggi (inilah yang terburuk).
Hal-hal yang kami sarankan untuk Anda lakukan mulai sekarang:
* Mulailah menjalin hubungan yang baik dengan tetangga-tetangga Anda. Dalam situasi kacau, warga yang bersatu adalah perlindungan yang terbaik. Tidak ada cukup polisi / tentara untuk melindungi seluruh rakyat negara manapun. Di saat krisis, krimanalitas akan melonjak tinggi.
* Mulailah mengedukasi teman-teman Anda akan masalah yang kita hadapi. Bacalah artikel-artikel di blog ini dari awal, dan baca juga artikel-artikel di website-website lain yang kami lampirkan di sisi kanan blog ini.
* Sediakan cukup bahan pangan dan obat-obatan di rumah Anda, dan berceritalah kepada tetangga Anda supaya mempersiapkan hal yang sama. Barang-barang ada di supermarket atau toko kelontong bukan karena sulap! Mereka ada karena telah melewati proses produksi dan distribusi yang sangat panjang sebelumnya. Bulan-bulan ke depan, kita tidak tahu petani mana yang sedang di ambang pailit, manufaktur mana yang sedang kesulitan dana, bank mana yang tidak sanggup menerbitkan L/C, perusahaan pelayaran mana yang tidak berlayar, dan armada pengangkutan mana yang tidak beroperasi. Ditambah lagi kemungkinan aturan impor-ekspor pemerintah yang gonta-ganti karena kepanikan defisit perdagangan, kita benar-benar tidak akan tahu kapan barang-barang kebutuhan pokok akan mulai hilang di pasaran.
Jangan pernah berasumsi segala sesuatu ada karena sudah semestinya mereka ada! Bukan karena sesuatu ada sekarang, maka dia akan selalu ada sampai selamanya!!
Kalau Anda memiliki tanah, mulailah belajar menanam beberapa bahan pangan. Kalaupun prediksi krisis ini meleset, Anda tetap tidak rugi, yang Anda tanam masih bisa dikonsumsi oleh keluarga Anda atau teman-teman Anda.
Alat-alat elektronik yang bisa dicharge ulang juga pilihan yang baik, jaga-jaga bila kehabisan batere. Bila Anda punya uang berlebih, sumber listrik seperti solar panel bisa membantu mengurangi resiko atas putusnya listrik dari PLN.
Bila memungkinkan, buatlah sumur air di rumah Anda. Mengandalkan air dari PAM akan beresiko, entah mereka mengatakan kehabisan listrik, "kehabisan air", atau harganya yang berlipat ganda.
* Hindari hutang dan jangan berspekulasi di pasar finansial, kebanyakan orang tidak tahu apa yang mereka beli di pasar finansial. Kecuali Anda benar-benar ahli di arena ini, bila tidak jangan melibatkan diri Anda di transaksi ini.
Gunakanlah uang Anda untuk kegiatan produksi riil di masyarakat, kalau tidak ya ditabung saja. Anda bisa mendiversifikasikan tabungan Anda bila Anda khawatir akan ketidakpastian skenario ekonomi yang akan terjadi. Sebagian dalam bentuk cash, sebagian dalam bentuk mata uang negara lain (jangan USD), sebagian dalam bentuk emas, atau kalau Anda punya uang lebih, beli saja tanah pertanian / perkebunan yang sudah eksis di desa / kota domisili Anda.
* Kalau Anda punya anak yang segera akan memilih sekolah.. Dengarkan ini baik-baik! Jangan menghabiskan ratusan juta untuk pendidikan non keahlian! Kami benar-benar tidak paham mengapa ada orang yang bersedia membayar sumbangan perguruan tinggi sampai di atas 50 juta,yang bila ditambah dengan uang kuliah per semester yang juga jutaan rupiah, Anda baru bisa dapat gelar S1 setelah menghabiskan ratusan juta. Untuk S2 dan S3, lebih parah lagi, uang yang diperlukan benar-benar tidak masuk akal. Ketahuilah pekerjaan-pekerjaan yang tersedia untuk mereka hanya memberikan gaji sedikit di atas UMR, kapan baru bisa "balik modal" kalau uang kuliahnya sedemikian mahal?
Kecuali untuk ilmu-ilmu keahlian seperti kedokteran dan teknik, saya benar-benar tidak paham untuk apa menghabiskan uang yang sedemikian besar hari ini untuk "pendidikan" anak Anda.
Hal terbaik yang bisa Anda lakukan untuk anak Anda adalah membantu dia mempelajari keahlian sesuai minatnya di masyarakat. Bahkan seorang tukang perbaiki pipa mampet masih lebih baik dibanding seorang "Master of Business Administration" yang tidak punya pengalaman apa-apa di dunia nyata. Bantulah Anak Anda untuk memasuki dunia kerja sedini mungkin, semakin lama waktu yang dia habiskan di sekolah, semakin susah mencuci otak dia di kemudian hari. Biarkan anak Anda merasakan kerasnya kehidupan di usia muda.
Era pekerjaan "high profile for high educated people" akan menjadi sejarah. Ini prediksi kami, Anda boleh percaya atau tidak.
* Tampaknya usaha-usaha kecil menengah di tengah-tengah komunitas lebih menjanjikan mulai sekarang. Toko-toko high profile di mall-mall mahal mungkin akan menemui kesulitan besar mulai sekarang. Bisnis-bisnis dengan biaya overhead besar akan sulit bertahan. Jadi menjadi retailer dan pedagang kecil di lokasi yang lebih murah akan menjadi trend baru.
* Jaga keharmonisan antar ras / agama di masyarakat Anda. Jangan melibatkan diri dalam pertengkaran berbau SARA. Belajar dari pengalaman masa lalu, selalu akan ada yang mencari kambing hitam atas krisis yang terjadi.
Ingatlah hal ini... Masyarakat yang bersatu adalah perlindungan yang terbaik.
May God bless us.
2 komentar:
semoga keadaan apapun yang terjadi tidak terjadi adanya chaos,misalnya seperti di thailand
semoga Tuhan selalu memberkati kita diIndonesia,amin
saya telah membaca postingan anda, dan saya sangat berterima kasih. pada akhirnya saya pikir solusinya hanya tinggal satu cara dengan mengganti sistem kapitalis yang menyengsarakan ini dengan sistem syariah berdirinya kembali negeri impianku sebuah negeri khalifah.
Posting Komentar